ASAL MULA " WAROENG BUNCIT "

Kamis, 07 Juni 20120 komentar

ASAL MULA " WAROENG BUNCIT

Warung Buncit, begitu orang menyebutnya ....
adalah tempat yang berkembang dari sebuah Warung yang menjual segala kebutuhan rumah tangga mulai dari kebutuhan pangan, minyak lampu, alat pertanian, hingga alat perkakas pertukangan. Singkat kata , saat itu adalah satu-satunya warung serba ada yang mungkin sekarang sudah setingkat Pasar Swalayan untuk memenuhi satu kawasan kampung. Letak Warung Buncit itu sendiri dulu bernama Pulo Kalibata, sekarang lokasi itu kira-kira  perempatan bertemunya Jl. Duren Tiga dengan jalan Warung Buncit dan Jalan  Mampang.
Sedangkan nama Buncit itu sendiri diambil dari nama pemilik warung yaitu  Koh "Bun Tjit ". Seorang pendagang etnis Tiong hoa di kawasan itu,  lalu menikah dengan wanita warga Betawi setempat. Karena perkawinan lah ia memeluk agama Islam sebagaimana kebanyakan orang Betawi. Usaha warung nya menjadi berkembang dan semakin lama orang menyebutnya Warung milik Buncit. Tanpa disadari perkembangan kampung semakin ramai seramai dan semaju warung itu sehingga lama kelamaan orang lebih mengenal nama Warung buncit daripada nama asli kampung sebelumnya.
Buncit pemilik usaha warung yang sukses itu memiliki dua anak , yaitu Saimah perempuan dan Dehir laki-laki. Saimah setelah bersuami tidak dikaruniai keturunan sampai meninggal.  sedangkan Dehir yang juga masih tinggal di kampung yang sama dikarunia anak bernama Zaenab.  Kurang diketahui berapa Dehir memiliki anak.
Dikemudian hari, Zaenab yaitu cucunya Buncit berkeluarga dan kemudian memiliki beberapa anak. Salah satu dari anak mereka adalah Haji Burhan, lahir tahun 1954 dan sekarang tinggal di kawasan Jalan Pejaten sekitar sekolah Strada ,  rumahnya di Gang Haji Sairan. Lebar jalan masuk menuju rumahnya sekitar satu setengah meter. Dua motor berpapasan harus antre.  Itulah cerita tutur langsung yang didapat tentang asal-usul  Warung Buncit dari cicitnya Buncit seorang keturunan Cina yang menikahi wanita setempat. Haji Burhan memperkirakan lokasi warung milik Bun Tjit itu sekarang di tempat berdirinya restoran cepat saji KFC, pojok perempatan lampu lalu lintas atau sekitar Buncit XII. 
Perkembangan penting Warung Buncit adalah pada masa pemerintahan DKI Jakarta dibawah gubernur Ali Sadikin ( gubernur periode 1966 - 1977 ). Banyak tonggak sejarah Jakarta yang modern dibidani Ali Sadikin. Beberapa diantaranya adalah Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Taman Ismail Marzuki atau TIM, Pekan Raya Jakarta sampai kawasan lokalisasi Kramat Tunggak.
Di bagian Selatan, yang paling mempengaruhi perkembangan Warung Buncit adalah diresmikannya Taman Margasatwa Ragunan atau lebih dikenal Kebun Binatang Ragunan tahun 1969. Hingga tahun 1973 jalan Warung Buncit masih jalan tanah berbatu dan belum beraspal. Pada tahun 1974 jalan diperlebar dan diaspal. Konon kabarnya beberapa tahun sebelum di aspal Gubernur Ali Sadikin telah  membeli tanah yang cukup luas di kawasan Warung Buncit. Kemudian diperlebar lagi pada tahun 1880an. Sekarang Warung Buncit menjadi jalan utama yang dihubungkan dengan sarana transportasi Trans Jakarta atau Bus Way dari  Ragunan ke Dukuh Atas di kawasan jalan Sudirman. Lokasi Warung Buncit menjadi teramat penting.  Posisinya menyambung langsung mulai dari kawasan hunian Kota Depok dan Lenteng Agung ke kawasan Mampang , bisnis internasional di Kuningan atau jalan HR Rasuna Said.

Sumber : http://berwisata.blogdetik.com/2010/10/21/asal-usul-nama-warung-buncit/

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Poelo 30's - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger